Senin, 29 Juni 2009

GEREJA SETAN


Asal mula GS didirikan oleh Anton Szandor La Vey tanggal 30 April 1966, dan GS ini secara terang-terangan diorganisasikan di San Francisco. Sebagai buku panduan umatnya, La Vey menulis sebuah kitab The Satanic Bible tahun 1969.
Meskipun keberadaan para penyembah Setan telah diketahui selama bertahun-tahun, tak seorang pun muncul dan mengakui secara terbuka bahwa mereka adalah penganut Setanisme. Setanisme pertama kali menjadi gerakan yang terbuka dan teratur di tahun 1960-an di Amerika Serikat. Tanggal 30 April 1966, Gereja Setan dibentuk di California. Pendiri gereja aneh ini adalah seorang penganut Setanisme yang bernama Anton Szandor LaVey yang menyatakan dirinya sebagai pendeta tinggi. Dikenal sebagai Paus Hitam, LaVey menulis buku-buku tempat dia merumuskan pandangan-pandangannya mengenai Gereja Setan. Judul buku-buku itu menakutkan: “Kitab Suci Setan, Upacara Setanis, Penyihir Setanis, Buku Catatan Setan dan Setan Berbicara”. LaVey meninggal di tahun 1997. Diperkirakan bahwa Gereja Setan memiliki sekitar 10 ribu anggota di Amerika Utara, dan meskipun banyak menerima tuntutan hukum, kegiatan dan upacaranya terus berjalan.
Sebuah patung Setan, raja iblis telah dibuat dan saat ini berada di Katedral Notre Dame (Paris) berwujud seperti wajah manusia-binatang bertanduk 2 buah dengan posisi bertopang dagu dan di punggungnya terdapat 2 sayap, patung ini terbuat dari batu dan dinamakan patung setan (patung itu pernah dimasukan dalam adegan film Si Bongkok dari Notre Dame).
Organisasi ini menyebut dirinya organisasi pertama di muka bumi dan di sepanjang sejarah yang secara terbuka menyatakan mengabdi kepada penerimaan terhadap fitrah sejati manusia yaitu binatang jasmaniah yang hidup di dalam kosmos yang diresapi dan dimotivasi oleh kekuatan gelap yang kami sebut Setan.

Yang pertama Gereja Setan, Gereja Setan Amerika, kini nama resmi mereka adalah Gereja Setan, nama lain adalah pendusta. Pada tanggal 29 Oktober 1997, Anton La Vey mati. Kemudian GS diwariskan kepada Blanche Barton (pendeta wanita tertinggi) yang juga adalah istrinya dan ibu anak yang ketiga yang bernama Satan Xerces Carnacki La Vey Blanche juga menjabat kepala adiministrasi GS selama 14 tahun terakhir. Semasa hidupnya, Anton La Vey mengangkat banyak anggota Kependetaan Mendes sebagai Pengacara Iblis. Dan kependetaan ini bersama Ordo Trapezoid Dewan Nan Sembilan kini bekerja sama dengan Pendeta Wanita Tinggi Barton untuk memajukan filosofi ikonoklastik yang diracik oleh La Vey.

LAMBANG

Lambang Para pengikut GS umumnya menggunakan lambang 666, pentagram, bintang bersudut 5 terbalik yang bergambar kepala kambing bertanduk dua. Sudut bintang yang menggambarkan tanduk itu bermakna Lucifer, sama tinggi dengan Allah. Tiga sudut di bawah menggambarkan tritunggal iblis, yang di tengah Lucifer, di kiri antiKristus, yang di kanan nabi-nabi palsu.
Dan iblis yang menyesatkan mereka dilemparkan ke dalam lautan api dan belerang, yaitu tempat binatang dan nabi itu dan mereka di siksa siang malam sampai selama-lamanya. Tritunggal iblis ini lawan Tritunggal Kristiani (Bapa, Anak, dan Roh Kudus ).
Kepala kambing merupakan salah satu ciri khas utama penyembah Setan, unsur penyembahan yang menuju kepada pengorbanan kepada Satan Lucifer biasanya menyembelih kambing (umumnya jantan)dan menggunakan darahnya untuk upacara ritual

Gereja Setan 3 Ritual & Upacara
GS biasanya melakukan Persembahan Darah bayi hasil aborsi, yang biasanya melakukan hubungan sex didepan jemaat gereja dan setelah 4-6 bulan lamanya, maka anak itu harus digugurkan dan darahnya akan dipersembahkan kepada lucifer. Dengan demikian, Para jemaat akan selalu dilindungi Oleh lucifer dalam berbagai masalah kecuali, Tuhan.

PENGGUNAAN BARCODE




Barcode atau Kode garis-garis batangan bukan barang baru bagi kebanyakan orang. Hampir di seluruh produk buatan pabrik, bahkan kini di banyak produk rumahan, semuanya mencantumkan kode batangan ini. Kode yang terdiri dari garis-garis dengan ketebalan yang bervariasi oleh banyak kalangan dianggap sebagai sesuatu yang mempermudah pengidentifikasian suatu barang. Barcode ini lahir di Amerika Serikat pada awal tahun 1970-an.

Perkembangan demi perkembangan global ini, membuat kalangan yang sejak awal mencurigai ada misi tersembunyi di balik penggunaan Barcode, semakin yakin dengan kecurigaannya. Mereka kebanyakan berlatar belakang sebagai Simbolog, Penulis, Peneliti, dan Pengkaji Alkitab.

Salah satunya adalah Mary Stewart Relfe, PhD. Perempuan pengusaha sukses dari Montgomerry, AS, yang juga berprofesi sebagai seorang pilot sekaligus instruktur peralatan Multi Engine Instrument Flight, telah menulis dua buah buku best-seller yang menyoroti konspirasi ini. Salah satunya berjudul “666 The New Money System” (1982).

Dalam bukunya tersebut, Mary Stewart yang juga seorang pengkaji Alkitab, sejak kecil sangat yakin bahwa penggunaan Barcode terkait erat dengan rencana-rencana tersembunyi dari konspirasi untuk menguasai dunia.
Tiga Tahapan

Menurut Stewart, upaya Konspirasi untuk menguasai dunia dalam hal pengidentifikasian dan pengendalian dunia terbagi dalam tiga tahapan: tahap pertama dimulai tahun 1970 yang dijadikan titik awal bagi langkah-langkah ini.

Tahap kedua dimulai tahun 1973. Penggunaan Barcode yang awalnya diterapkan pada barang manufaktur, kini mulai diterapkan pada manusia, antara lain lewat nomor kodifikasi Angka Kesejahteraan Sosial (The Social Security Number) yang digabungkan dengan sistem pemberian angka secara universal. Penggabungan dua kodifikasi angka ini menjadi kode-kode batangan (Barcode) yang mirip dengan Barcode pada produk manufaktur yang telah diterapkan tiga tahun sebelumnya.

Awalnya diterapkan pada kartu-kartu pintar seperti Credit Card, Debit Card, ID Card, dan sebagainya. Namun pada perkembangannya juga mulai diterapkan pada manusia. Target utama tahap kedua ini adalah pemerintahan, perbankan, dan perusahaan-perusahaan pembuat kartu-kartu pintar (Smart Card).

Tahap ketiga meliputi usaha untuk mengidentifikasikan setiap macam yang ada di dunia ini, baik yang bergerak maupun yang tidak. Semua pengidentifikasian ini berguna untuk mengetahui sisi lemah suatu kelompok, wilayah, bahkan suatu bangsa, yang nantinya bisa dijadikan senjata bagi Konspirasi.
Angka Iblis

Para pengkritisi Barcode berhasil menemukan salah satu rahasia paling vital dari kode-kode batangan ini. Semua Barcode atau yang juga dikenal sebagai Universal Product Code (UPC) Barcode memiliki angka 666 dan 13.

Untuk mengetahuinya, silakan melihat Barcode yang ada di berbagai produk. Perhatikan jumlah angka yang ada di bawah garis-garis batangan. Jumlahnya selalu 13 angka. Angka 6 yang disimbolkan dalam kamus Barcode terdiri dari dua garis tipis saling berhadapan terletak di sisi paling kiri dan paling kanan Barcode, dan satunya lagi garis paling tengah. Ketiga garis yang melambangkan angka 6 ini lebih panjang dibanding garis-garis lainnya.

Jadi, seluruh UPC Barcode yang tersebar di dunia ini memiliki rangka 666. Dalam bukunya, Mary Stewart Refle mengutip salah satu ayat Alkitab: “Dan ia menyebabkan, sehingga kepada semua orang, kecil atau besar, kaya atau miskin, merdeka atau hamba, diberi tanda pada tangan kanannya atau pada dahinya. Dan tidak seorang pun yang dapat membeli atau menjual selain daripada mereka yang memakai tanda itu, yaitu nama binatang itu atau bilangan namanya. Yang penting di sini ialah hikmat: Barangsiapa yang bijaksana, baiklah ia menghitung bilangan binatang itu, karena bilangan itu adalah bilangan seorang manusia, dan bilangannya adalah: 666” (Wahyu 13: 16-18)

Stewart meringkas bahaya dari Konspirasi dalam hal Barcode: “Penerapan teknologi Barcode pertama kali dilakukan pada produk barang, disusul kemudian pada kartu, dan akan berubah menjadi sesuatu yang mengerikan dalam masyarakat yang tidak lagi menggunakan uang kontan… “

Minggu, 21 Juni 2009

BLACK METAL KEMBALI LAGI!!!


The Black Dahlia Murder merupakan band metalcore asal Waterford, Michigan yang namanya terinspirasi oleh pembunuhan Elizabeth Short pada tahun 1947.Mayat Elizabeth ' Black Dahlia' Short ini konon ditemukan dalam kondisi termutilasi dan kasus pembunuhan ini tetap tak terungkap sampai sekarang dan menginspirasi berbagai buku, novel sampai film.

The Black Dahlia Murder dibentuk bulan Januari 2001 ketika gitaris Brian Eschbach bertemu dengan drummer lama mereka Cory Grady, yang memiliki konsep dasar dari musik death metal kemudian mereka merekrut vokalis *Trevor Strnad *lalu mereka mulai menulis lagu dan melakukan audisi untuk basis dan bergabunglah David Lock ke dalam lineup awal . Konsep asal dari musik Black Dahlia Murder konon amat sederhana dan kurang 'menggigit', sehingga dirasa perlu untuk menambah sentuhan lead guitar, maka mereka melakukan audisi lagi dan akhirnya bergabunglah seorang gitaris muda yang mengaku permainannya dipengaruhi oleh Mike Ammott dan Trey Azaghtoth, bernama John Kempainen.

Black Dahlia Murder mengambil konsep mirip seperti Shadows Fall dengan nuansa melodic death metal, namun lebih berani bereksplorasi ke wilayah Brutal Death metal atau bahkan ke ultra fast black metal ala Marduk. Konsep campursari ini membuat The Black Dahlia murder disebut sebut sebagai *newcomer *paling berbahaya dan berbakat.

Bila anda fans dari gothenburg sound ala In Flames, Soilwork dan sejenisnya, melodic pattern riffing guitar bisa anda temukan dimusik Black Dahlia Murder, dan bila anda fans dari Trey Azaghtoth, Erik Rutan, Hoffman Brothers dan lain-nya, anda bisa simak permainan lead guitar Brian Eschbach dan John Kempainen. Meskipun bukan *virtuoso *ala Herman Li, dll. Permainan duo-gitaris ini maut juga. Karakter Sound yang diambil oleh duo gitaris ini tidak jauh dari band Nu American Metal lain-nya yang mengandalkan karakter sound yang tebal dengan *mid-range* distorsi plus gain yang tinggi. Keduanya mengaku bahwa karakter sound yang diambil dipengaruhi dari band band seperti At the Gates, In Flames, Morbid Angel, Dissection, dan Carcass. So anda bisa membayangkan konsep musik apa yang mereka suguhkan pastinya bagi orang yang open minded .. :D bukan orang yang memandang rendah bagi kalangan lain yang berambut *miring *ini )

Dari ketukan drum, Black Dahlia Murder membuat konsep musik yang mencoba menggabungkan konsep blast beast groovy tech death metal *ala *Dying Fetus dan Misery Index dengan pattern black metal cepat ala Marduk maka tak heran jika Black Dahlia Murder sering bongkar pasang drummer dan bahkan sempat diperkuat oleh Kevin Talley ( Dying Fetus ) dan Tony Laureano (Dimmu Borgir, Nile, Angel Corpse, Malevolent Creation) untuk keperluan tour-nya.

Untuk vokal, ini yang amat berbeda dimana Nu American metal lainnya banyak bereksplorasi di vokal yang shrieking dan vokal normal biasa,Trevor Strnad memiliki karakter vokal deep growl / deep grunth ala Frank Mullen (vox Suffocation) digabung dengan low-pitch shrieking ala Mitch Harris (guitar / back vox – Napalm Death ). Karakter vokal ini terus menerus dikombinasikan di lagu lagu Black Dahlia Murder, sepintas mungkin mirip karakter vokal kombinasi Glenn Benton, tapi bila Benton lebih ke deep growl ...sedangkan Trevor Strnad lebih *monstrous *..lebih mengerikan ..!!!! lebih cocok bermain di band brutal death metal .. :)

Album terbaru Black Dahlia Murder yang berjudul Nocturnal, lebih DAHSYAT dari Miasma lupakan sejenak konsep musik standar dari Metalcore ..inilah album yang betul betul memberikan trend baru bagi Nu American Metal dan untuk promo album ini layak kita tonton penampilan mereka tanggal 3 November nanti di Jakarta

Galaksi Bimasakti, Penemuan Baru


Selama beberapa dekade astronom telah dibutakan oleh penampakan Bimasakti. Kok bisa? Bimasakti tidaklah tampak seperti apa yang kita bayangkan dan digambarkan selama ini. Tak bisa disalahkan karena kita tinggal di dalamnya, dan tak pernah keluar untuk melihat bagaimana bentuknya.

Sebuah citra baru dari Teleskop Spitzer milik NASA mengalirkan sebuah kenyataan lain atas struktur Bimasakti. Dari citra tersebut diketahui bimasakti hanya memiliki 2 lengan spiral bukannya 4 lengan spiral seperti yang kita ketahui sebelumnya.

Spitzer memberikan sebuah titik awal yang baru untuk kembali berpikir dan menelaah struktur Bimasakti, kata Robert Benjamin dari University of Wisconsin, Whitewater. Revisi peta Bimasakti akan dilakukan ke seluruh dunia dan sama seperti seorang pelaut yang tengah mengembara di lautan di jaman dahulu, mereka juga selalu memperbaharui peta mereka.

Sejak tahun 1950, astronom telah membuat peta Bimasakti. Model awal Bimasakti dibuat berdasarkan observasi radio terhadap gas di dalam galaksi. Hasilnya adalah struktur spiral dengan 4 bintang utama yang membentuk lengan, yakni Norma, Scutum-Centaurus, Sagittarius dan Perseus. Di dalam Bimasakti, selain lengan terdapat juga pita gas dan debu pada bagian pusat galaksi. Matahari di dalam Bimasakti berada di area lengan sebagian yang dikenal dengan nama lengan Orion atau Orion Spur, yang terletak di antara lengan Sagittarius dan Perseus.

Selama bertahun-tahun, peta seluruh Galaksi dibuat hanya berdasarkan studi pada satu bagian dari galaksi atau hanya dari satu metode. Dan ketika model dari berbagai kelompok peneliti dibandingkan mereka tidak pernah setuju satu sama lainnya. Sama seperti orang buta yang menginterpretasikan gajah dari berbagai sisi yang berbeda. Itulah kita. Para peneliti melihat Bimasakti dari sisi yang berbeda sehingga ketika dipertemukan tentunya hasilnya pun berbeda.

Namun di era tahun 1990, large infrared sky surveys, membawa sebuah nuansa baru. Survey langit besar-besaran pada panjang gelombang inframerah membawa revisi besar-besaran pada model galaksi termasuk ditemukannya pita besar di tengah Bimasakti yang berisi bintang-bintang. Cahaya inframerah memang bisa menembus debu sehingga teleskop yang bisa melakukan pengamatan pada panjang gelombang inframerah bisa memiliki penglihatan yang lebih baik diantara pusat galaksi yang penuh debu dan ramai dengan berbagai objek.

Benjamin juga mengembangkan piranti lunak yang bisa menghitung bintang, dan mengukur kerapatan bintang. Perhitungan yang ia lakukan pada lengan Scutum-Centaurus menunjukan peningkatan jumlah bintang dibanding yang seharunya ada di sebuah lengan spiral. Sementara pengukuran pada lengan Sagittarius dan Norma tidak menunjukan adanya peningkatan jumlah bintang. Pada lengan ke-4 yakni lengan Perseus yang menyelubungi bagian terluar Bimasakti tidak dapat dilihat dalam citra terbaru yang diambil Spitzer.

Penemuan ini menunjukan galaksi Bimasakti memiliki 2 lengan spiral utama, struktur umum galaksi dengan sebuah pita. Lengan utama itu adalah lengan Scutum-Centaurus dan Perseus, yang memiliki kerapatan terbesar dari bintang muda dan terang serta bintang tua seperti bintang raksasa merah. Dua lengan lainnya yakni lengan Sagittarius dan Norma dikategorikan sebagai lengan minor yang terdiri dari gas dan bintang-bintang muda. Menurut Benjamin, kedua lengan utama di Bimasakti tersebut terhubung dengan bagian terdekat dan terjauh dari pita utamanya. Dengan demikian lengan itu bisa disambung dengan pita utamanya seperti sedang memasang puzzle, sehingga untuk pertama kalinya bisa dipetakan struktur, posisi dan lebar lengan tersebut.

Penemuan sebelumnya dalam observasi inframerah memberi petunjuk mengenai kedua lengan tersebut. Namun hasilnya tidak begitu jelas karena posisi dan lebar lengan masih tidak dapat diketahui. Meskipun lengan galaksi tampak sebagai fitur yang lengkapp, namun pada kenyataannya bintang di dalamnya secara konstan terus bergerak keluar dan masuk di dalam lengan tersebut. Hal ini disebabkan oleh pergerakan bintang-bintang tersebut saat mengorbit (mengitari) pusat galaksi.

Matahari pun sekali waktu akan berada pada lengan yang berbeda. Dan sejak ia terbentuk 4 milyar tahun yang lalu, Matahari telah mengelilingi galaksi ini sebanyak 16 kali.

Avenged Sevenfold


Avenged Sevenfold terbentuk pada tahun 1999 di Orange country,California. Album pertama mereka, Sounding the seventh direkam ketika mereka masih berumur 18 tahun. Album ini dirilis dengan label Good life recording, tetapi setelah gitaris synyster gates masuk Avenged Sevenfold, album ini dirilis ulang dengan label Hopelles records. Lagu "To End The Rapture" juga direkam ulang, kali ini ditambahkan dengan permainan gitar Synyster Gates.
City of Evil (2005-2007)
Tahun 2005, Amerika Serikat tengah jenuh dengan musik hip-hop dan pop yang merajalela, lalu Avenged Sevenfold merilis album mereka City of evil tepatnya pada tanggal 8Juni, 2005. Hits single Bat country merupakan lagu metal/rock pertama yang merajai MTV TRL. Mereka mempopulerkan kembali solo gitar dengan duet gitaris Synyster Gates dan Zacky Vengeance yang benar-benar memanaskan area moshpit. Album tersebut mendapat sertifikat gold dan memenangkan predikat Best New Artist in a Video di MTV VMA 2006 untuk lagu Bat Country.
Avenged Sevenfold (2007-saat ini)
Tahun 2007, mereka kembali masuk studio untuk merekam lagu terbaru mereka untuk studio album ke-5 mereka. Awal Agustus 2007, mereka menjalani tur Asia Pasifik mereka, dan sempat mampir di indonesia dan memainkan lagu mereka pertama kali di depan publik. Lagu yang berjudul Almost easy tersebut mendapat sambutan hangat dari penggemar di seluruh dunia. Ketika itu band punk jogjakarta endang sukamti didaulat menjadi band pembuka.
Tahun 2008 ini, mereka berpartisipasi sebagai headliners di tour taste of chaos bersama dengan bullet for my valentine, Atreyu, Blessthefall dan Idiot pilot. Ketika tour, mereka merekam sebuah DVD yang mengandung 6 lagu baru mereka.
Tanggal 22 Oktober 2008, Avenged Sevenfold akan kembali manggung di Indonesia masih dengan event organizer yang sama yakni java musikindo dan kali ini band heavy metal jibril didaulat menjadi band pembuka.
Ciri khas
Mereka cenderung memainkan nuansa agresif pada vokal, gitar, dan drum (bass tetap statis). Dengan sentuhan yang dinamis, mau keras atau lambat, mereka tetap menggunakan harmonisasi yang luar biasa dan komposisi yang teratur. Sebut saja lagu-lagu yang sedikit melow, seperti Seize The Day dan Dear God, gitarnya tetap di drop Dm seperti halnya metal-metal kebanyakan. Kemudian, ciri khasnya selain komposisi dan drop, Syn memasukkan nuansa sweep picking (arpeggio) di hampir semua lagunya. Keindahan sweep picking yang dipadukan dengan kromatik, slide, dan teknik-teknik lainnya bisa kita dengar di lagu The Wicked End. Kemudian selain itu, tidak lupa juga sentuhan akustik yang membawa suasana seperti di Hawaii, bisa kita dengar di lagu Sidewinder. Tapi, satu lagi ciri khas yang tidak pernah lepas dari mereka, menduetkan gitar Syn dan Zacky, memakai double bass dengan tempo yang beberapa kali lipat beat-nya dari biasanya.

Satanic


Dalam kilas balik kehidupan Mahound yang berseting di Jahiliyah yang berupa mimpi atau penglihatan dari Gibreel, dikisahkan bahwa sang "Messenger" (perantara) dihadapkan pada pilihan sulit untuk berkompromi dengan adat politeisme. Pada saat ia ingin memperkenalkan sistem monoteisme yang diwahyukan kepadanya, hal tersebut ditentang oleh masyarakat setempat. Pada puncaknya ia harus memilih antara mengakui ketiga dewi utama Jahiliyah (Allat - bentuk wanita dari Allah, Uzza, dan Manah) sebagai setara dengan Allah dan seluruh penduduk Jahiliyah akan menyembah Allahnya Mahound, atau ia dapat bersikeras untuk menolak dewi-dewi tersebut dan akan dimusuhi/diasingkan. Setelah ia mengundurkan diri untuk mencari wahyu, pertama-tama ia kembali dengan menyatakan bahwa ia mendapatkan wahyu dari Gabriel bahwa ketiga dewi tersebut akan diakui setara dengan Allah; namun kemudian setelah ia naik gunung lagi, ia kembali dengan menyatakan bahwa wahyu sebelumnya adalah dari setan dan harus dimusnahkan dari semua catatan tertulis yang telah dibuat, sebagai akibatnya ia dan pengikutnya melarikan diri dari Jahiliyah. Dua sequence pendek lainnya yang menceritakan tentang Mahound mengisahkan tentang tokoh bernama Ayesha, yang diceritakan merupakan anak perempuan muda yang menjadi istri Mahound, dan awal mula sistem poligami dalam kepercayaan yang disebarkan oleh Mahound. Sequence ketiga mengisahkan tentang seorang pengikut Mahound, yaitu juru tulisnya dari Turki, yang mencatat semua syair (karena wahyu yang disampaikan kepada Mahound dibacakan seperti puisi sesuai dengan tradisi oral masyarakat saat itu) yang diutarakan oleh Mahound; juru tulis tersebut menjadi benci dengan Mahound karena ia beberapa kali menyelamatkan Mahound dan pengikutnya namun tidak pernah diakui jasanya, kemudian bibit ketidakpercayaannya membuatnya menguji apakah benar wahyu Mahound berasal dari malaikat. Diceritakan ia merubah beberapa kata-kata kecil pada saat ia mencatat apa yang dikatakan Mahound tanpa sepengetahuan Mahound. Hasilnya ternyata Mahound yang mendengar ulang apa yang dituliskan tidak menyadari perubahan yang terjadi. Sang juru tulis akhirnya berkesimpulan bahwa wahyu tersebut tidak lain adalah hasil rekaan Mahound sendiri.

Lamb of God


Lamb Of God mulai terbentuk di tahun 1990 dan sebenarnya pada awalnya dibentuk dari keisengan Mark Morton, Chris Adler,dan John Campbell dalam mengisi waktu luang semasa kuliah di *Virginia ommonwealth University* . Mereka tinggal di satu asrama dan sering berkumpul dan berlatih bersama membawakan lagu lagu Slayer, Pantera, Metallica secara instrumental tanpa vokalis. Setelah mereka lulus, mereka sepakat untuk membangun band ini, dengan anggota baru bernama Randi Blythe sebagai Vokalis dan mereka merilis demo pertama mereka di tahun 1995. Respon dari *scene *metal yang ‘merindukan’ jenis band dengan musik ala Pantera dengan beat2x groovy terjawab sudah, dan lahirlah legenda baru dari ”The New Wave of American Heavy Metal”

Album pertama mereka *New American Gospel* dan diikuti oleh *As The Palaces burns* laris di minggu pertama dirilisnya album ini bahkan menempati posisi chart Billboard selama beberapa pekan. Sehingga Epic Records, sebuah major label di Amerika Serikat yang juga banyak menaungi banyak artis rap, r&b menarik Lamb of God menjadi salah satu artis mereka dengan ditandai dirilisnya album* Ashes the Wake*Album inilah yang semakin mengangkat pamor Lamb of God di scene musik metal dunia karena Epic records merupakan label yang lebih besar dari label mereka sebelumnya, Prosthetic records. Ashes the wake tercatat langsung terjual 35.000 keping cd di minggu pertama penjualannya dan langsung menduduki peringkat 27 di Billboard chart 200 untuk beberapa pekan. Suksesnya Lamb of God diikuti dengan berbagai penghargaan, diantaranya sebagai *2nd best Album of the Year* oleh majalah musik berpengaruh *Revolver*, dan *Best Music Video *oleh MTV2 yang khusus menyiarkan musik rock dan metal.

*Sacrament*, adalah judul album berikutnya yang semakin melambungkan nama Lamb of God ke jajaran metal elit dunia, album yang berhasil menarik perhatian kalangan metal dunia, balik dari kalangan pendengar yang menyukai thrash metal, progressive metal dan extreme metal. Album yang cukup fenomenal ini langsung menduduki peringkat ke 8 di chart billboard 200 dan terjual lebih dari 65.000 CD di minggu pertama penjualan CD ini, sampai sekarang konon telah terjual hamper 500.000 keping CD di seluruh dunia. Dan dari album inilah Lamb of God menjadi *headliner* di berbagai metalfest diseluruh dunia , seperti Ozzfest, Sound of the Underground, Unholy Alliance bersama *Slayer* , Gigantour dengan *Megadeth,* juga akhir tahun 2008 ini, Lamb of God didaulat oleh Metallica untuk bersama melakukan promosi album *Death Magnetic*, karena pihak management Metallica mempertimbangkan dari sekian banyak band yang berpengaruh di scene musik metal dunia, hanya Lamb of God yang pamornya kini setingkat dengan mereka, karena . Lamb of God dinominasikan dalam penghargaan yang prestisius *GRAMMY AWARDS*sebagai best metal performance di tahun 2007 lalu.Pertimbangan ini juga didasari dari berhagai review, kritik dan pendapat di berbagai media massa salah satunya adalah drummer mereka, Chris Adler yang terpilih sebagai drummer terbaik versi majalah *Metal hammer* yang berdasarkan dari survey pembaca. Dan dari survey pembaca itulah Lamb of God ditasbihkan sebagai the best metal band di tahun 2007 , oleh majalah Metal Hammer yang terkenal paling berpengaruh di *scene *metal dunia.

Marilyn Manson


Marylin Manson adalah seorang yang g ada matinya,hidupnya yang selalu dikelilingi sama kontroversi seputar penampilan, terus perseteruanya dengan kalangan gereja, serta enggak ketinggalan, pengaruh lagu-lagunya yang dinilai terlalu mengandung kekerasan sehingga kerap dituduh sebagai pemicu sejumlah kasus penembakan di Amrik.

Om yang kabarnya enggak pernah difoto tanpa make-up khasnya itu lahir dengan nama Brian Warner Canton tanggal 5 Januari 1969.Salah satu alasan dibalik kesuksesan om Manson yang satu ini adalah kemampuanya dalam membentuk image- yang begitu kuat sehingga mempunyai banyak penggemar yang begitu menggilainya.

Nama Marilyn Manson diambil dari gabungan 2 orang paling disukai (Marilyn Monroe, artis) dan yang paling dibenci (Charles Manson, pemimpin sekte satanic) seantero amrik.

Para personelnya antara lain:
  • Marilyn Manson di vokal
  • Ginger Fish di drum
  • Madonna Wayne,biasa disebut "MW" Keyboard
  • Mark Chaussee sebagai lead guitar
  • Tim Skold di posisi bass
Uniknya, hampir semua nama panggung diatas diambil dari tokoh dari serial pembunuhan.

Pembentukan band ini sendiri diawali di tahun 1989 di selatan Florida pas Manson sama wartawan Daisy Berkowitz yang juga seorang gitaris dateng bareng terus mutusin buat ngebentuk band,selanjutya baru Gein dan Madonna nyusul buat join.Dengan menggunakan nama frontman-nya "Marilyn Manson" sebagai nama band, band ini mulai ngerilis kaset dan manggung di beberapa gigs. Dengan outlook yang khas, serta aliran musik yang "aneh"mereka lumayan dilirik penonton. Titik awal kesuksesan dari band ini dimulai saat mereka ditawari kontrak kerjasama rekaman dari band yang lebih senior "Nine Inch Nails" di tahun 1993 oleh vokalis Trent Reznor buat label mereka "Nothing" serta buat turut ngramein konsernya turnya NIN.

Dengan dirilisnya album "Smells Like Children" ngebikin band ini ngerasain sukses komersial, disusul dengan dirilisnya album berikutnya(1996) Antichrist Superstar. Enggak cukup dengan itu Marilyn Manson pun juga sukses nyiptain biografi tentang dirinya yang dikasih judul "The Long Road Out pf Hell" yang sukses ngeraih best seller. Tapi akibat dari penciptaan citra yang
demikian, beberapa konser MM dibatalkan dengan alasan "amoral" dan "penggunaan binatang di panggung" di beberapa konsernya di tahun 1997.Meski demikian, di 1998 MM kembali menggebrak dengan "Mechanical Animals" yang menyindir media dan kehidupan sosial. Kemudian pada tahun millenium,2000 Holy Wood (In the Shadow of the Valley of Death) dirilis dan sukses menggelar beberapa tur tapi sebelum tur mereka di Michigan berlangsung (juli 2001), Manson didakwa atas pelecehan seksual.

Yupz, disamping itu semua, pencitraan Manson akan dirinyabenar-benar sukses ngebikin saya penasaran. Sosok yang lekat dengan kesan "dark" dan menurut kabar merupakan seorang "satanic". Banyak juga yang mengatakan kalau Manson benar-benar penganut satanic. Bahkan di 1994 Manson dikabarkan menemui Dr. Anton Szandor Lavey, pendiri gereja satanic, dan beliau (bah!!) menyebut Manson sebagai "priest of the Church of Satan".

Manson. adalah salah satu dari "shock rockers", mencapai puncak ketenaran dengan image yang lekat dengan sex, drugs, dan satanisme. Dalam hal ini Marylin benar-benar kreatif dan sukses, ditambah lagi dengan pernyataan-pernyataan kontroversialnya ngebikin om yang satu ini enggak pernah lepas dari sorotan media.

INFO TAMBAHAN: Kasus Penembakan di Columbine High School, ada beberapa kalangan yang menilai bahwa tersngka penembakan (Erric Harris dan Dylan Klebold), meski keduanya menyatakan kalu merekan bukanlah fans dari Marilyn Manson. Saking marahnya Manson atas tuduhan tersebut, dia ngebatalin konser di Denver sampai Ozzfest 2001.

Biografi Children of Bodom



Children Of Bodom (coB) memulai debut internasionalnya pada tahun 1997 dengan album 'Something Wild', lalu menjadi 'This Amazing Band From Finland' menjadi perbincangan di bunia metal. Dan tentu saja, kehebatan yang nyata, dan materi lagu yang sempurna.

Dibentuk pada 1993 Espoo, Finlandia, nama band ini diambil dari misteri pembunuhan terbesar di Finlandia, yaitu the murders at lake Bodom (pembunuhan di danau Bodom). Setelah memulai dengan Thrash-metal combo, dengan anggota Alexi Laiho (guitars and vocals), Jaska Raatikainen (drums), Henkka Seppälä (bass) and Alexander Kuoppala (guitars) dengan segeera mereka menemukan elemen Classic Heavy Metal menjalar dalam musik mereka. setelah merekrut Janne Wirman sebagai keybordis, mereka mereka mengkombinasikan musik mereka dengan Old School Black Heavy Metal, Classic Heavy, dengan ciri khas vokalis Death Metal seperti inilah mereka mengirim demo ke sebuah perusahaan rekaman di sana.

Setelah Spinefarm Records menyetujiu demo mereka, tak butuh waktu lama untuk menggambarkan, seperti apa sesungguhnya CoB itu. Dengan segera, di akhir 1996, mereka menandatangani kontrak dedngan perusahaan rekaman itu untuk beberapa album lagi.

Single pertama dengan judul 'Children Of Bodom' melejit di nomor 1 chart Finlandia dan terjual Platinum. Tahun 1997 CoB kembali merilis 'Something Wild'. CoB membuka konser Dimmu Borgir di Finnish Underground Metal. Menandatangani kontrak dengan Nuclear Blast, 'Something Wild'pun rilis di Jepang dan Thailand.

Segera, CoB menguasai kancah metal Eropa. Februari 1999 'Hatebreeder' dirilis. Musik merekapun menjadi lebih tajam, cepat, more heavy dibanding 'Something Wild'. Single Downfall merajai chart di Finlandia.

Musim panas 1999, mereka mengadakan tur di Finlandia dan Eropa. Pada tahun 2000 single 'Hate Me' berada di top chart finlandia dan terjual gold hanya dalam beberapa minggu. Dan diikuti platinum. Saat lagu-lagu CoB melejit, personil CoB tengah sibuk menggarap album 'Follow The Reaper' di Peter Tägtgren's Abyss Studio dan di rilis pada 30 Oktober 2000.

'Hate Crew Deathroll' rilis pada Januari 2003, musiknya tidak hanya menjadi lebih heavy dan agresif, tapi juga segalanya mereka tuahkan dalam album ini.

Musim panas 2003, Alexander Kuopala hengkang dari band dan di gantikan oleh Roope Latvala, yang juga salah satu personil dari band metal asal finlandia.

tahun 2008 ini CoB juga merilis album lagi, dengan judul 'Blooddrunk'. Rekamanya dikerjakan selam 6 minggu yang sangat efektif di Petrax Studio, yang terletak si tengah-tengah hutan. Menurut Alexi, lokasi yang terpencil dan tenang sangat membantu personel CoB untuk konsentrasi penuh saat rekaman. Karena semua materi sudah siap sebelum masuk studio.

Biografi Cradle of Filth


Cradle of Filth tercatat lahir di Ipswich, Suffolk, yang juga dikenal sebagai kota legenda para penyihir di Inggris. Awal berdirinya pada tahun 1991, dengan desainer utama kakak beradik Paul Ryan dan Benjamin Ryan. Keinginan mereka untuk membentuk sebuah band cukup serius sehingga mereka mengajak Daniel Lloyd Davey, Jon Richard dan Darren White untuk bergabung. Singkat kata terbentuklah formasi awal Cradle of Filth yang terdiri atas Paul Ryan (gitar), Benjamin Ryan (keyboard), Jon Richard (bass), Darren White (drum) dan Daniel L. Davey (vokal). Pada saat itu mereka bermain di genre Death Metal. Proses rekaman pertama mereka dilakukan pada tahun 1992. Awalnya mereka membuat sebuah split berjudul “A Pungent and Sexual Miasma”. Selain split, pada tahun yang sama mereka mengeluarkan 4 demo, antara lain “Orgiastic Pleasures Foul”, “The Black Goddess Rises”, “Invoking The Unclean” dan “Total Fucking Darkness”.Secara keseluruhan, demo-demo mereka masih dominan di Death Metal, walaupun sudah muncul bibit-bibit symphonic di opus mereka. Dua tahun berselang, label Cacophonus tertarik dengan demo mereka dan akhirnya mereka teken kontrak dengan label tersebut dan mengeluarkan album full-length pertama mereka, “Principle of Evil Made Flash”.Suatu opus klasik dari Cradle of Filth. Permainan mereka telah membelot ke Black Metal pada album ini. Bahkan mereka berani bereksperimen dengan memasukkan unsur orkestra dan choir di dalam album ini sehingga didapatlah istilah Symphonic-Black Metal untuk album ini. Hanya saja sound yang dihasilkan album ini masih kental dengan Black Metal klasik yang “mentah” dan chaos. Tapi pada tahun pertama kesuksesan mereka ini, Paul Ryan dan Benjamin Ryan hengkang dari COF dan membentuk Blood Divine. Posisi mereka ditutupi oleh Gian Piras dan Damien Gregori.

Kemudian pada tahun 1996, “Dusk…and Her Embrace”, album kedua mereka rilis. Pada album ini mereka menghasilkan permainan yang lebih matang daripada di album pertama mereka. Bahkan ada yang menganggap album ini merupakan opus terbaik mereka. Permainan Symphonic mereka bercampur dengan aroma Gothic yang gak pernah mati di kegelapan. Lalu dua tahun setelahnya, mereka merilis sebuah album yang dapat dianggap legendaris, “Cruelty and The Beast”. Album mereka kali ini secara khusus terkonsep untuk menceritakan kisah nyata seorang Countess Hungaria bernama Elizabeth Bathory yang hobi mandi darah gadis muda. Korban sang Countess ini lebih dari 600 jiwa dan semuanya mati kehabisan darah karena lehernya digorok dan digantung terbalik di atas bathtub sang Countess. Sang vokalis, Dani Filth (demikian namanya disebut), begitu mengagumi sang Countess, seperti yang tersirat di lirik “Bathory Aria”, salah satu trek terpanjang di album ini.

Setahun setelahnya, COF merilis sebuah Extended Playing (EP) berjudul “From The Cradle To Enslave” yang berisi 6 trek original dan 1 trek bonus. EP ini menandakan bangkitnya ego sang leader, Dani Filth.

Lalu pada tahun 2000, COF kembali merilis album konsep “Midian”.Bedanya pada album konsep ini mereka bercerita tentang tokoh fiksi di novel karya Lovercraft, yaitu seorang psycho yang doyan membunuh tanpa sebab dan yang meyakini akan mendapatkan kebenaran dirinya di gerbang Midian.Album ini merupakan pijakan awal bagi COF yang melakukan world tour.

Kemudian pada tahun 2001, album “Bitter Suites to Succubi” rilis.Tapi album ini tidak mendapatkan respon yang baik dari para anggota The Order of Dragon, fansclub resmi COF.

Selanjutnya, pada tahun 2002 mereka merilis album live dalam 2 versi, yaitu “Eleven Burial Masses” dan “Live Bait For The Dead”. Versi pertama merupakan murni album live, sedangkan yang kedua adalah album live yang ditambah 8 trek bonus, yang kebanyakan adalah versi remix dari trek-trek mereka di album-album sebelumnya.

Pada titik ini, COF terlihat seperti tidak bertaring lagi.Banyak yang meragukan output mereka selanjutnya. COF seakan mengerti apa yang dikatakan orang-orang lalu merespon dengan merilis “Damnation and a Day” pada tahun 2003. Album mereka ini pada dasarnya memiliki konsep, tapi tidak mengenai seorang tokoh, melainkan mengenai kitab Wahyu di dalam Perjanjian Baru. Kebanyakan bercerita tentang kejatuhan manusia dan hari penghakiman, suatu tema yang apokaliptik. Yang perlu dicatat pada album ini adalah gaya permainan mereka yang mulai membelot ke Extreme Metal karena mereka tidak lagi bermain sepenuhnya di Sympho-Black. Album ini menandai perubahan yang dilakukan COF pada musik-musiknya ke depan. Tidak sedikit pula yang mengidolakan album ini.

Setelah mengguncang dunia dengan “Damnation and a Day”, pada tahun 2004 COF merilis “Nymphetamine”. Di album ini, Dani Filth menggandeng Liv Kristine-leader band Gothic Metal asal Jerman, Leaves’ Eyes-untuk berduet dalam trek yang sama dengan nama album ini. Duet yang mereka ciptakan cukup indah, bagaikan Beauty and The Beast dalam skenario Gothic. Vokal soprano yang anggun milik Liv bercampur growl ala Dani yang mirip makhluk malam yang tersayat. Tercatat terdapat 2 trek Nymphetamine di album ini, yaitu versi Fix dan versi Overdose. Versi Fix merupakan trek asli duet antara Dani dan Liv. Sedangkan versi Overdose adalah versi extreme dari Nymphetamine, walaupun pada tengah-tengah trek, versi Fix tetap dimasukkan. Singkatnya, “Nymphetamine” cukup sukses di pasaran, bahkan menjangkau telinga-telinga metal amatir dengan ramuan Extreme-Gothic Metal.

Kemudian 2 tahun berselang, album ke-8 mereka rilis.”Thornography” yang sebelumnya dudahului dengan EP “Thornographic” ini tidak sesukses “Nymphetamine”. Di dalam album ini, trek “Tonight In Flames” dan “The Foetus of A New Day Kicking” menjadi ciri khas album ini. Walaupun begitu, banyak “fans tua” COF yang mencibir trek “The Foetus of A New Day Kicking”. Hal ini wajar saja karena COF sudah “kehilangan” ciri khas mereka dulu. Banyak dari fans mereka yang mengatakan bahwa COF bukan lagi milik fans COF, tapi milik para poser dan emo (hahahahahaha,coz WE, METALHEADs, hate posers and emos…POSER=SUCK,EMO=GAY).

Melihat kenyataan ini COF ingin membayar kesalahannya dengan mengeluarkan album terbarunya untuk 2008, “Godspeed On The Devil’s Thunder”. Untuk pertama kalinya sejak album “Cruelty and The Beast”, COF merilis album konsep mengenai seorang tokoh non-fiksi. Tokoh yang diceritakan di album ini adalah seorang bangsawan Perancis bernama Gilles de Rais. De Rais merupakan seorang peraih Nobel yang tidak terkenal dan juga seorang pejuang Perancis yang pernah bertarung melawan Inggris bersama Joan of Arc, wanita Perancis yang berjuang demi Perancis atas dasar penglihatan rohaninya. Yang menjadi titik penceritaannya tentu saja bukan cerita bagaimana De Rais mendapatkan nobel tersebut, tapi bagaimana bangsawan itu berubah menjadi pembunuh berantai dengan kelainan seksual dan akhirnya menjadi seorang satanis. Ramuan yang diberikan COF di album ini cukup atmosforik.Walaupun tidak seperti “Cruelty and The Beast” tapi unsur Symphonic, yang beberapa tahun belakangan ini hilang di opus-opus COF dapat ditemukan. Semoga saja album ini bisa mengobati kekecewaan sebagian besar “fans tua” COF.

Pada saat ini formasi COF diisi oleh Daniel L. Davey a.k.a Dani Filth (vokal), Paul Allender (gitar), Dave Pybus (bass), Martin Škaroupka a.k.a Marthus (drum) dan seorang backing vokal loyal, Sarah Jezebel Deva. Untuk keyboard dan lain-lain, biasanya bersifat additional, seperti Rosie Smith yangSatu lagi yang menjadi ciri khas COF adalah betapa hobinya label mereka mengeluarkan album-album versi special edition, limited edition ataupun edisi-edisi tertentu lainnya. Contohnya “Cruelty and The Beast : Celtic Cross Edition”, “Midian : Japanese Edition”, “Nymphetamine : Special Edition”, “Harder, Darker, Faster : Thornography Deluxe”, “Harder, Darker, Faster : Thornography Deluxe Japanese Edition” bahkan album mereka yang baru keluar beberapa hari telah beredar versi terbatasnya, “Godspeed On The Devil’s Thunder : The Life and Crime of Gilles de Rais (Limited Edition)”. Padahal kebanyakan trek yang dijadikan bonus tersebut hanya sedikit yang merupakan trek baru.Seringkali trek yang diberikan cuma berasal dari album sebelumnya ataupun versi demo. Musikalitas mereka kadang tidak murni, tidak lagi idealis karena terlalu dicampuri industrialisme. Yah…whatever. They’re just human, no perfect (but Dani thinks that he’s a vamp :P). At last, mereka tetap memberikan sumbangsih dalam dunia metal.

Kamis, 18 Juni 2009

TENTANG CRADLE OF FILTH ENGLIS EDETION

The UK band Cradle Of Filth was founded in 1991 by guitarist Paul Ryan, bassist Jon Richard, drummer Darren White and vocalist Daniel Davey, who called himself Dani Filth. After beginning as a death metal band, they quickly evolved into black metal. They soon recruited second guitarist Robin Eaglestone. They recorded some demos.

Early Days:

The UK band Cradle Of Filth was founded in 1991 by guitarist Paul Ryan, bassist Jon Richard, drummer Darren White and vocalist Daniel Davey, who called himself Dani Filth. After beginning as a death metal band, they quickly evolved into black metal. They soon recruited second guitarist Robin Eaglestone. They recorded some demos.

Lineup Changes:

By the time of their 1994 debut album, several lineup changes had occured, including the addition of guitarist Paul Allender, Paul's brother Benjamin Ryan on keyboards and drummer Nicholas Barker. Eaglestone also switched instruments from guitar to bass. There were numerous other lineup changes over the years, but it didn't affect the success of the band. They continued to popularize symphonic black metal.

Major Label:

In 2003 Cradle Of Filth signed to major label Sony for the release Damnation And A Day that included an orchestra and a choir. In 2004 they moved to Roadrunner Records for Nymphetamine. They continue to be one of the most controversial and successful black metal bands.

Current Cradle Of Filth Members:

Dani Filth - Vocals (Feast On Excrement, The Lemon Grove Kids, Obsidian, PDA)
Paul Allender - Guitar (The Blood Divine)
Charles Hedger - Guitar
Dave Pybus - Bass (Anathema, Dreambreed)
Martin Skaroupka - Drums

By the time of their 1994 debut album, several lineup changes had occured, including the addition of guitarist Paul Allender, Paul's brother Benjamin Ryan on keyboards and drummer Nicholas Barker. Eaglestone also switched instruments from guitar to bass. There were numerous other lineup changes over the years, but it didn't affect the success of the band. They continued to popularize symphonic black metal.

Major Label:

In 2003 Cradle Of Filth signed to major label Sony for the release Damnation And A Day that included an orchestra and a choir. In 2004 they moved to Roadrunner Records for Nymphetamine. They continue to be one of the most controversial and successful black metal bands.

Current Cradle Of Filth Members:

Dani Filth - Vocals (Feast On Excrement, The Lemon Grove Kids, Obsidian, PDA)
Paul Allender - Guitar (The Blood Divine)
Charles Hedger - Guitar
Dave Pybus - Bass (Anathema, Dreambreed)
Martin Skaroupka - Drums

Minggu, 14 Juni 2009

About SIKSAKUBUR [PREPARE FOR NEW ALBUM....!!!!]

SIKSAKUBUR pertama kali di bentuk pada 6 july 1996. Dengan Lineup : Andyan Gorust ( Drums ) - Ade Godel (Gitar/ Voc ) - Mbenk ( Gitar ) - Burgenk ( Bass ). Nama SK ini diambil dari band yang menjadi tolak ukur mereka dalam bermusik yaitu SEPULTURA yang berarti kuburan band memulai debut nya dari event-event UNDERGROUND mulai menarik perhatian para Pecinta musik DEATH METAL dibulan july hingga september tahun 1996 SIKSAKUBUR mulai masuk studio rekaman yang bernama K-studio yang mengemas 9 lagu yang dituangkan dalam sebuah album THE CARNAGE yang dirilis dan didistribusikan oleh EXTREME SOUL PRODUCTION dalam sebuah kaset & CD. Album ini mendapat tanggapan yang positif dari kalangan pemerhati musik UNDERGROUND khususnya album ini terjual 1000 keping CD & 500 copy kaset, walaupun kwalitas dari album ini sangat kurang dikarenakan minimnya perlengkapan studio rekaman.
Sukses dengan album pertamanya bulan November 2001 SIKSAKUBUR merekam 9 lagu dan dibubuhi 1 (intro) yang dituangkan kedalam album kedua BACK TO VENGEANCE yang didistribusikan oleh ROTTREVORE records dalam sebuah format kaset, penjualan album ini termasuk fantastis dalam kurun waktu 1 bulan telah terjual 750 copy kaset walaupun hasil rekaman inipun masih kurang sempurna tapi lebih baik dari album pertama. SIKSAKUBUR mulai merambah event-event di Indonesia khususnya dipulau jawa hingga bali, Kalimantan, Sulawesi & Kota Lainnya.

Formasi album THE CARNAGE and BACK TO VENGEANCE adalah Japra (vocal), Andyan gorust (Drum), Ade godel (gitar), Burgenk (Bass) tapi setelah album kedua dirilis ADE GODEL mengundurkan diri dari SIKSAKUBUR karena tidak bisa membagi waktunya dengan band, disusul dengan BURGENK yang mengundurkan diri dari band karena harus melanjutkan study keluar negeri. Posisi ini di gantikan oleh Andre yang juga gitaris REVITOL dan Yudhi bebek ex- AUTHORITY, dengan formasi ini SIKSAKUBUR mengeluarkan album ke tiga yang bertitel EYE CRY album ini dirilis dan didistribusikan oleh ROTTREVORE records dalam format CD dan KASET album inilah yang membuat SIKSAKUBUR mendapat perhatian lebih dari media massa dan elektronik. SIKSAKUBUR merambah event-event bukan hanya event UNDERGROUND saja tapi event yang bukan UNDERGROUND sampai pentas seni sekolah SIKSAKUBUR menjadi headliner dalam acara tersebut ini sebagai bukti bahwa musik DEATH METAL yang dimainkan oleh SIKSAKUBUR mulai mendapat perhatian lebih, bukan hanya di Indonesia tapi hingga mancanegara khususnya SINGAPURA dan MALAYSIA. Karena july tahun 2005 lalu SIKSAKUBUR menjadi headline pada sebuah event metal di singapura.

Album THE CARNAGE dan BACK TO VENGEANCE akhirnya dirilis oleh FROM BEYOND record (Belanda) ini adalah sub label dari DISPLASEDrec yang merupakan salah satu label METAL besar di amerika album ini dikemas kedalam bentuk CD yang didistribusikan Bukan hanya di ASIA tapi benua EROPA dan AMERIKA. > Setelah lebih dari 10 thn berkiprah di Blantika musik metal Indonesia SIKSAKUBUR telah merilis 4 AlbumPodi yaitu THE CARNAGE, BACK TO VENGEANCE, EYE CRY dan PODIUM yang juga merupakan album terakhir dari drummer sekaligus pendiri SIKSAKUBUR yaitu ANDYAN GORUST. Namun setelah mengalami masa2 sulit dan masa pencarian pemain drum, akhirnya SIKSAKUBUR mendapatkan drummer baru yaitu PRAMA [ ex- ALEXANDER.LAST SUFFER] . Namun masalah belum selesai, YUDI BEBEK pun mengundurkan diri karena masalah pekerjaan, namun EWIN (Eks, Bloody Gore/C.O.B/Extracensory) langsung menggantikan nya. dan SIKSAKUBUR pun siap untuk kembali dengan formasi baru ini....so WATCH OUT !!!!

INDONESIAN DEATH METAL

SK

KAMU PENGGEMAR Black Metal? Kalau ngaku 'member of black metal' rasanya album dari 'rajanya' black metal asal Norwegia ini, "haram" untuk dilewatkan. Yup, DIMMU BORGIR tampaknya tak pernah lelah "menghajar" dunia musik metal dengan karya-karya barunya.

Setelah tahun 2005 silam, menggedor dengan album dahsyat 'Stormblast' kini band berawak Shagrath [vokal], Silenoz [gitar], Galder [gitar], ICS Vortex [bass], Hellhammer [drum] dan Mustis [kibord], menggelontorkan album ke-8, 'In Sorte Diaboli'.
KAMU PENGGEMAR Black Metal? Kalau ngaku 'member of black metal' rasanya album dari 'rajanya' black metal asal Norwegia ini, "haram" untuk dilewatkan. Yup, DIMMU BORGIR tampaknya tak pernah lelah "menghajar" dunia musik metal dengan karya-karya barunya.

Setelah tahun 2005 silam, menggedor dengan album dahsyat 'Stormblast' kini band berawak Shagrath [vokal], Silenoz [gitar], Galder [gitar], ICS Vortex [bass], Hellhammer [drum] dan Mustis [kibord], menggelontorkan album ke-8, 'In Sorte Diaboli'.

Album ini --konon-- menjadi album paling mengerikan dari scene black metal yang diproduseri oleh think-thanks mereka asal Swedia, Fredrik Nordstorm. 9 lagu [pulus 1 bonus track] adalah jeritan mereka tentang kengerian dan keberingasan dari Nordic Metal Scene.

DIMMU BORGIR adalah band black metal paling disegani dari sisi kematangan lagu, variasi tempo, dan pengaruh musik klasik yang kuat dan sound yang sempurna secara keseluruhan.

Lagu-lagu mereka banyak masuk chart metal di seluruh dunia dan menjadi invasi yang sangat kuat untuk kuping-kuping yang sebelumnya "menolak" serangan raja black metal Norwegia ini.

Album 'In Sore Diaboli' ini menjadi album pertama yang mencoba jadi satu cerita utuh antar lagu. Dari sisi aransemen dan musikalitas, band ini menjadi makin matang dan kuat, dengan orkestra yang sangat megah. Percaya atau tidak, hal ini menjadi nilai lebih yang susah ditandingi oleh band metal manapun.

Jangan ditanya lagu mana yang paling dahsyat, karena semua lagu mengkombinasi lagu yang sangat cepat dan brutal, tapi enak untuk bergoyang dengan melodi yang ambisius dan aransemen musik yang sangat ribet.

Album 'In Sorte Diaboli' ini seperti gempuran alien yang tiba-tiba dan mengagetkan umat manusia. Album ini mengagetkan semua scene metal apapun. DIMMU BORGIR kembali menggila.
Album ini --konon-- menjadi album paling mengerikan dari scene black metal yang diproduseri oleh think-thanks mereka asal Swedia, Fredrik Nordstorm. 9 lagu [pulus 1 bonus track] adalah jeritan mereka tentang kengerian dan keberingasan dari Nordic Metal Scene.

DIMMU BORGIR adalah band black metal paling disegani dari sisi kematangan lagu, variasi tempo, dan pengaruh musik klasik yang kuat dan sound yang sempurna secara keseluruhan.

Lagu-lagu mereka banyak masuk chart metal di seluruh dunia dan menjadi invasi yang sangat kuat untuk kuping-kuping yang sebelumnya "menolak" serangan raja black metal Norwegia ini.

Album 'In Sore Diaboli' ini menjadi album pertama yang mencoba jadi satu cerita utuh antar lagu. Dari sisi aransemen dan musikalitas, band ini menjadi makin matang dan kuat, dengan orkestra yang sangat megah. Percaya atau tidak, hal ini menjadi nilai lebih yang susah ditandingi oleh band metal manapun.

Jangan ditanya lagu mana yang paling dahsyat, karena semua lagu mengkombinasi lagu yang sangat cepat dan brutal, tapi enak untuk bergoyang dengan melodi yang ambisius dan aransemen musik yang sangat ribet.

Album 'In Sorte Diaboli' ini seperti gempuran alien yang tiba-tiba dan mengagetkan umat manusia. Album ini mengagetkan semua scene metal apapun. DIMMU BORGIR kembali menggila.

cradle of filth

Siapa yang belum pernah mendengar grup band ini??? Well, mungkin untuk yang gak biasa dengerin extreme metal pasti gak ngerti. Grup ini dianggap produk Inggris yang tersukses nomor dua setelah Iron Maiden. Padahal kadang-kadang mereka juga maenin kover dari trek legenda Iron Maiden seperti “Hallowed Be Thy Name” ataupun “Fear of The Dark”. Marilah kita bercerita mengenai asal muasal grup Vampiric ini. Cradle of Filth tercatat lahir di Ipswich, Suffolk, yang juga dikenal sebagai kota legenda para penyihir di Inggris. Awal berdirinya pada tahun 1991, dengan desainer utama kakak beradik Paul Ryan dan Benjamin Ryan. Keinginan mereka untuk membentuk sebuah band cukup serius sehingga mereka mengajak Daniel Lloyd Davey, Jon Richard dan Darren White untuk bergabung. Singkat kata terbentuklah formasi awal Cradle of Filth yang terdiri atas Paul Ryan (gitar), Benjamin Ryan (keyboard), Jon Richard (bass), Darren White (drum) dan Daniel L. Davey (vokal). Pada saat itu mereka bermain di genre Death Metal. Proses rekaman pertama mereka dilakukan pada tahun 1992. Awalnya mereka membuat sebuah split berjudul “A Pungent and Sexual Miasma”. Selain split, pada tahun yang sama mereka mengeluarkan 4 demo, antara lain “Orgiastic Pleasures Foul”, “The Black Goddess Rises”, “Invoking The Unclean” dan “Total Fucking Darkness”.Secara keseluruhan, demo-demo mereka masih dominan di Death Metal, walaupun sudah muncul bibit-bibit symphonic di opus mereka. Dua tahun berselang, label Cacophonus tertarik dengan demo mereka dan akhirnya mereka teken kontrak dengan label tersebut dan mengeluarkan album full-length pertama mereka, “Principle of Evil Made Flash”.Suatu opus klasik dari Cradle of Filth. Permainan mereka telah membelot ke Black Metal pada album ini. Bahkan mereka berani bereksperimen dengan memasukkan unsur orkestra dan choir di dalam album ini sehingga didapatlah istilah Symphonic-Black Metal untuk album ini. Hanya saja sound yang dihasilkan album ini masih kental dengan Black Metal klasik yang “mentah” dan chaos. Tapi pada tahun pertama kesuksesan mereka ini, Paul Ryan dan Benjamin Ryan hengkang dari COF dan membentuk Blood Divine. Posisi mereka ditutupi oleh Gian Piras dan Damien Gregori.

Kemudian pada tahun 1996, “Dusk…and Her Embrace”, album kedua mereka rilis. Pada album ini mereka menghasilkan permainan yang lebih matang daripada di album pertama mereka. Bahkan ada yang menganggap album ini merupakan opus terbaik mereka. Permainan Symphonic mereka bercampur dengan aroma Gothic yang gak pernah mati di kegelapan. Lalu dua tahun setelahnya, mereka merilis sebuah album yang dapat dianggap legendaris, “Cruelty and The Beast”. Album mereka kali ini secara khusus terkonsep untuk menceritakan kisah nyata seorang Countess Hungaria bernama Elizabeth Bathory yang hobi mandi darah gadis muda. Korban sang Countess ini lebih dari 600 jiwa dan semuanya mati kehabisan darah karena lehernya digorok dan digantung terbalik di atas bathtub sang Countess. Sang vokalis, Dani Filth (demikian namanya disebut), begitu mengagumi sang Countess, seperti yang tersirat di lirik “Bathory Aria”, salah satu trek terpanjang di album ini.

Setahun setelahnya, COF merilis sebuah Extended Playing (EP) berjudul “From The Cradle To Enslave” yang berisi 6 trek original dan 1 trek bonus. EP ini menandakan bangkitnya ego sang leader, Dani Filth.

Lalu pada tahun 2000, COF kembali merilis album konsep “Midian”.Bedanya pada album konsep ini mereka bercerita tentang tokoh fiksi di novel karya Lovercraft, yaitu seorang psycho yang doyan membunuh tanpa sebab dan yang meyakini akan mendapatkan kebenaran dirinya di gerbang Midian.Album ini merupakan pijakan awal bagi COF yang melakukan world tour.

Kemudian pada tahun 2001, album “Bitter Suites to Succubi” rilis.Tapi album ini tidak mendapatkan respon yang baik dari para anggota The Order of Dragon, fansclub resmi COF.

Selanjutnya, pada tahun 2002 mereka merilis album live dalam 2 versi, yaitu “Eleven Burial Masses” dan “Live Bait For The Dead”. Versi pertama merupakan murni album live, sedangkan yang kedua adalah album live yang ditambah 8 trek bonus, yang kebanyakan adalah versi remix dari trek-trek mereka di album-album sebelumnya.

Pada titik ini, COF terlihat seperti tidak bertaring lagi.Banyak yang meragukan output mereka selanjutnya. COF seakan mengerti apa yang dikatakan orang-orang lalu merespon dengan merilis “Damnation and a Day” pada tahun 2003. Album mereka ini pada dasarnya memiliki konsep, tapi tidak mengenai seorang tokoh, melainkan mengenai kitab Wahyu di dalam Perjanjian Baru. Kebanyakan bercerita tentang kejatuhan manusia dan hari penghakiman, suatu tema yang apokaliptik. Yang perlu dicatat pada album ini adalah gaya permainan mereka yang mulai membelot ke Extreme Metal karena mereka tidak lagi bermain sepenuhnya di Sympho-Black. Album ini menandai perubahan yang dilakukan COF pada musik-musiknya ke depan. Tidak sedikit pula yang mengidolakan album ini.

Setelah mengguncang dunia dengan “Damnation and a Day”, pada tahun 2004 COF merilis “Nymphetamine”. Di album ini, Dani Filth menggandeng Liv Kristine-leader band Gothic Metal asal Jerman, Leaves’ Eyes-untuk berduet dalam trek yang sama dengan nama album ini. Duet yang mereka ciptakan cukup indah, bagaikan Beauty and The Beast dalam skenario Gothic. Vokal soprano yang anggun milik Liv bercampur growl ala Dani yang mirip makhluk malam yang tersayat. Tercatat terdapat 2 trek Nymphetamine di album ini, yaitu versi Fix dan versi Overdose. Versi Fix merupakan trek asli duet antara Dani dan Liv. Sedangkan versi Overdose adalah versi extreme dari Nymphetamine, walaupun pada tengah-tengah trek, versi Fix tetap dimasukkan. Singkatnya, “Nymphetamine” cukup sukses di pasaran, bahkan menjangkau telinga-telinga metal amatir dengan ramuan Extreme-Gothic Metal.

Kemudian 2 tahun berselang, album ke-8 mereka rilis.”Thornography” yang sebelumnya dudahului dengan EP “Thornographic” ini tidak sesukses “Nymphetamine”. Di dalam album ini, trek “Tonight In Flames” dan “The Foetus of A New Day Kicking” menjadi ciri khas album ini. Walaupun begitu, banyak “fans tua” COF yang mencibir trek “The Foetus of A New Day Kicking”. Hal ini wajar saja karena COF sudah “kehilangan” ciri khas mereka dulu. Banyak dari fans mereka yang mengatakan bahwa COF bukan lagi milik fans COF, tapi milik para poser dan emo (hahahahahaha,coz WE, METALHEADs, hate posers and emos…POSER=SUCK,EMO=GAY).

Melihat kenyataan ini COF ingin membayar kesalahannya dengan mengeluarkan album terbarunya untuk 2008, “Godspeed On The Devil’s Thunder”. Untuk pertama kalinya sejak album “Cruelty and The Beast”, COF merilis album konsep mengenai seorang tokoh non-fiksi. Tokoh yang diceritakan di album ini adalah seorang bangsawan Perancis bernama Gilles de Rais. De Rais merupakan seorang peraih Nobel yang tidak terkenal dan juga seorang pejuang Perancis yang pernah bertarung melawan Inggris bersama Joan of Arc, wanita Perancis yang berjuang demi Perancis atas dasar penglihatan rohaninya. Yang menjadi titik penceritaannya tentu saja bukan cerita bagaimana De Rais mendapatkan nobel tersebut, tapi bagaimana bangsawan itu berubah menjadi pembunuh berantai dengan kelainan seksual dan akhirnya menjadi seorang satanis. Ramuan yang diberikan COF di album ini cukup atmosforik.Walaupun tidak seperti “Cruelty and The Beast” tapi unsur Symphonic, yang beberapa tahun belakangan ini hilang di opus-opus COF dapat ditemukan. Semoga saja album ini bisa mengobati kekecewaan sebagian besar “fans tua” COF.

Pada saat ini formasi COF diisi oleh Daniel L. Davey a.k.a Dani Filth (vokal), Paul Allender (gitar), Dave Pybus (bass), Martin Škaroupka a.k.a Marthus (drum) dan seorang backing vokal loyal, Sarah Jezebel Deva. Untuk keyboard dan lain-lain, biasanya bersifat additional, seperti Rosie Smith yang sering diajak sebagai live keyboardist.

Satu-satunya anggota asli COF hanya Dani Filth.Itulah mengapa Dani Filth “memegang” band ini.

Satu lagi yang menjadi ciri khas COF adalah betapa hobinya label mereka mengeluarkan album-album versi special edition, limited edition ataupun edisi-edisi tertentu lainnya. Contohnya “Cruelty and The Beast : Celtic Cross Edition”, “Midian : Japanese Edition”, “Nymphetamine : Special Edition”, “Harder, Darker, Faster : Thornography Deluxe”, “Harder, Darker, Faster : Thornography Deluxe Japanese Edition” bahkan album mereka yang baru keluar beberapa hari telah beredar versi terbatasnya, “Godspeed On The Devil’s Thunder : The Life and Crime of Gilles de Rais (Limited Edition)”. Padahal kebanyakan trek yang dijadikan bonus tersebut hanya sedikit yang merupakan trek baru.Seringkali trek yang diberikan cuma berasal dari album sebelumnya ataupun versi demo. Musikalitas mereka kadang tidak murni, tidak lagi idealis karena terlalu dicampuri industrialisme. Yah…whatever. They’re just human, no perfect (but Dani thinks that he’s a vamp :P). At last, mereka tetap memberikan sumbangsih dalam dunia metal. Keep metal in your head!!!!

Back to Underground

Setelah sekian lama mati suri, kini nampaknya komunitas underground bandung mulai membuktikan geliat eksistensinya kembali. Ini bisa dikatakan bahwa gerakan bawah tanah ini tidak habis dimakan oleh trend blink blink yang dibawa oleh MTV… Shit. By The Way

Sepertinya event ini ingin mengulang kembali kejayaannya era “GOR SAPARUA” yang sempat membuat para pecinta musik Underground berada diatas angin It’s ****ing Great…!
Sekitar pukul 11 saya sampai dilokasi saat itu tak nampak satu banner atau umbul-umbul pun dilokasi, Tidak seperti halnya yang terjadi pada sebuah event. yang nampak hanya beberapa pemuda tanggung dengan pakaian serba hitam dan beberapa orang punk rock yang sibuk membuat mohawk rambutnya juga orang-orang yang saling berpelukan yang melepas kerinduan.

Oh… Ya event ini di prakarsai oleh 45 Enterprise yang ternyata dihuni oleh muka-muka lama di scene Underground di kota tercinta ini. Setelah adzan dzuhur nampaknya acara akan segera dimulai saya pun masuk ke gedung tempat diadakannya acara ini, terdengar suara dari host yang sudah familiar dengan para Metalhead dan Punkrockers di Bandung yaitu arin seorang MC senior yang selalu ikut mendukung dan memberikan kontributornya pada setiap event bawah tanah (Salute…!), Arin membuka acara siang itu dengan sangat antusias dan berapi-api.

Distelfink menjadi opening Act disiang itu band pendatang baru ini nampak santai dan tanpa beban memainkan musik yang bernuansa Post Hardcore, penonton hanya duduk manis menikmati suguhan lagu-lagu mereka dan nampak beberapa orang mengangguk-anggukan kepala tanda menikmati. Giliran Infirmities menguasai stage sepertinya mereka tersandung oleh masalah sound system yang sedikit rewel… But The Show Must Go On mereka mampu melewati masalah ini, tiga buah lagu dimainkan tanpa jeda dan mereka tampil POOL… siang hari itu (See You On Next Gigs).

Penampilan berikutnya adalah kolaborasi dari Iyas (Alone At Last), Lukas (Tjukimay), Rashied (Stage 666), Agan (Victim Of Rage), Husni (Cruel On Sad), Ahong (Rosemary), Ubay (Alone At Last), Mereka tampil dengan dua buah lagu milik band Thrash metal Legendaris Brasil SEPULTURA yaitu Refuse / Resist dan Policia tiga orang vocalis ini tampil dengan karakter yang sangat berbeda alhasil mereka tampil luar biasa dan mengingatkan kita pada nuansa SAPARUA pada tahun 90′an.

Giliran Victim Of Rage menduduki Stage sebuah band death ****ing metal oldschool yang sudah malang melintang di scene lokal, mereka tampil sangar dengan lagu-lagu lama seperti Funeral Remains, dan korban perang, Agan sang vocalis ternyata masih mampu menguasai stage, dan ukent sang guitaris masih memiliki sayatan guitar yang cukup agresif menciptakan aroma kematian yang sangat kental. Keep Death Metal Rules Man…!

Kali ini Keparat mengambil alih stage sebuah band Punk Rock oldschool yang masih bertahan dengan formasi Aldy (Vocal), Egiw (Bass), Toro (Drum), Kewer (Guitar) mereka mengundang penonton untuk pogo dan hasilnya audience berkerumun di sekitar bibir panggung dan nampak beberapa orang ikut menyanyikan lagu-lagu Band Punk Rock yang selalu tampil setengah sadar ini. Mereka Sukses membakar adrenalin penonton yang hadir. Selepas keparat Giliran Band Hardcore oldschool Full Of Hate tetap sama mereka memberikan perform terbaiknya. Maskom dan kawan-kawan mengajak fansnya untuk ikut bernyanyi bersama, mereka adalah salah satu band hardcore yang tampil pada event ini.
Setelah adzan ashar acara dimulai kembali, Noise Damage, masih ingat dengan band Grindcore yang satu ini? YAAAA….. mereka adalah band Grindcore yang bangkit dari mati surinya, Andri Sabat (Guitar And Vocal), Deni Guick (Drum) walaupun mereka tampil duet mereka mampu *****akan telinga audience yang hadir dengan lagu-lagu lawas mereka seperti Disaster Of society, Moral Busuk, Dan Sebuah lagu milik Brujeria ternyata siang itu Deni Guick tampil kesetanan pukulan snare dan hentakan double pedalnya masih tetap seperti dulu, Dia masih terlihat BAHAYA…!

Pukul 15.30, Penampilan berikutnya adalah Band yang sudah tidak asing lagi bagi para audience JERUJI, ternyata band punk rock gaek ini masih tetap jaya, terbukti dengan menyemutnya penonton di area bibir panggung lagu pertama mereka yaitu Brotha ****a, disusul dengan lagu-lagu yang lainnya salah satunya yaitu LAWAN sebuah lagu yang menjadi lagu Wajib mereka di setiap Gigs. terlihat para security stage kewalahan menahan penonton yang semakin LIAR… namun damai. Jeruji menutup perform nya dengan Louei Louei milik Black Flag yang di cover version. Two Thumbs Up For You Dude…

Salah satu band yang ditunggu tunggu pada event ini adalah Blind To See, sebuah band Straight edge dengan Ajis To See sang maskot mereka tampil ugal-ugalan seperti halnya band-band yang tampil pada sore hari itu, mereka tidak lupa mebawakan lagu Hits mereka salah satunya adalah Sadar. Mereka menutup acara sore itu…

Selepas Break Magrib Crusade salah satu band Black Metal bandung yang masih eksis mengambil alih stage… pada saat mereka akan membuka perform mereka spontan lampu gedung padam dan gemuruh teriakan penonton pun menjadikan suasana pada malam hari itu semakin panas. Tepat sang vocalis Bram menaiki stage seluruh penonton mengacungkan salam Tiga jari ( \m/ ) tanpa di komando, sepertinya band black metal ini menjadi pengobat rindu para blackers yang hadir pada event ini, kali ini Crusade membawa seorang pemain guitar yang sangat berskill tinggi itu terbukti banyaknya lead-lead guitar di setiap lagunya, Bram sang vocalis tidak kalah unjuk gigi dengan scream-scream khas black metal sanggup *****akan gendang telinga audience. Nampaknya Crusade tampil cukup buas malam hari itu…

Setelah Adzan Isya… giliran Infamy yang mengambil alih stage, band yang cukup lama malang melintang di scene lokal underground tampil dengan vocalis mereka yang agresif, Ajie sang guitaris botak ini sangat terlihat piawai memainkan guitar Ibanez tujuh senarnya dan vocalis mereka yang cukup aktif mampu memancing para penonton untuk melakukan moshing, mereka membawakan lagu andalan mereka Awan Hitam. Nampak terlihat Infamy tidak kalah dengan band-band lain yang tampil pada acara ini. (We’re give you ***** cheerssss).

Setelah Infamy Disusul oleh salah satu band black metal yang di tunggu-tunggu oleh para blackers yaitu Hell Gods yang giliran mengambil alih stage di event ini, Hell Gods adalah salah satu band black metal yang cukup lama dan bisa di bilang band black metal pertama di scene lokal underground Bandung, tampil dengan formasi Ade (Vocal), Abu (Guitar), Lukman (Guitar), Dedi (Bass), ari (Bass), Deni Guick (Drum), Mereka membawakan lagu hits mereka diantaranya Hell sexsual Darkness, In The Battle Of Barbarian War, dan mereka menutup penampilan mereka dengan lagu yang sudah tidak asing lagi yaitu Kabut keabadian, ternyata mereka masih belum ditinggalkan oleh fans setianya.

Diakhir acara giliran Dajjal yang tampil, namun kelihatannya ada sedikit keterlambatan, untuk mengisi kosong nya acara pada malam hari itu munculah band kolarasi dari viki blind to see, agan beton, toro keparat, kiming dajjal, dan ajis blind to see membawaka lagu yang sangat familiar di telinga punk rockers yaitu milik Sex Pistol - Anarchy in The UK. Pada tengah-tengah lagu muncul vocalis berbadan tambun yang merupakan salah satu anggota Masberto alias masarakat bertato Them**** salah satu pentolan Jeruji ikut ambil bagian pada beberapa riff riff lagu dan akhirnya melakukan moshing, disusul oleh ajis yg juga ikut-ikutan moshing.

akhirnya sampai pada penghujung acara, Giliran Dajjal yang tampilan teaterikal dengan menghadirkan 5 orang yang bermandi lumpur bak zombie-zombie… haus darah. dibarengi oleh dewa sang guitaris dan ronald sang drumers yang mengiringi zombie-zombie itu untuk melakukan happening art. Disusul oleh kiming Bassist yang berambut gimbal yang berkostum seperti seorang kesatria Barbarian dan Barock sang vocalis yang juga berkostum sama. Malam itu Dajjal perform berbeda dengan band-band yang tampil sebelumnya dan terlihat penonton terbawa emosi dengan melakukan pogo dan moshing, akhirnya Dajjal menutup Acara Back To Underground 2006.

Saat itu saya berjalan keluar gedung dan nampak ratusan orang berkerumun di area pintu keluar gedung, terlihat wajah-wajah puas keluar meninggalkan arena event pada malam itu. Semoga acara ini menjadikan motivasi buat event organizer band audience untuk tetap terus kreatif namun tidak arogan.